Diperkenalkan oleh tentara Inggris di Prancis setelah pertempuran Waterloo, steak atau steik dalam bahasa Indonesia, adalah potongan besar daging, biasanya daging sapi yang dipanggang dan disajikan di atas pinggan panas bersama kentang dan sayuran. Selain daging sapi, ayam dan ikan juga menjadi bahan utama steik. Aneka sausnya pun menambah kelezatan steik.
Anda tentu sudah akrab dengan nama – nama sirloin, tenderloin, t – bone, hingga rib. Nama – nama tersebut adalah bagian daging sapi yang ditawarkan dalam menu steik. Namun, tahukah Anda asal dari nama – nama tersebut? Sirloin, bagian paling umum, berasal dari daging belakang yang lebih keras dibandingkan yang lain. Harga sirloin biasanya lebih murah dibandingkan bagian lainnya. Tenderloin berasal dari loin yang berada di depan sirloin dan di belakang tulang rusuk (rib). Daging ini memiliki tekstur yang lembut. T – bone adalah bagian tulang berbentuk T yang dikelilingi daging pada kedua sisinya. Sedangkan rib atau tulang rusuk adalah daging yang berasal dari sekitar tulang rusuk. Steik rib disajikan bersama tulang rusuk. Jika tanpa tulang, namanya menjadi rib eye steak.
Secara garis besar ada tiga cara penyajian steik, yaitu well done, medium, dan rare. Well done bisa jadi disebut matang benar. Warna dagingnya kecokelatan dengan kondisi daging yang keras karena kandungan airnya banyak menguap. Medium atau setengah matang masih memiliki warna merah pada bagian tengahnya. Sedangkan steak rare sebagian besar masih berwarna merah.
Bahan Baku
Bahan dasar untuk membuat steik adalah daging sapi. Anda bisa membeli daging sapi lokal atau impor. Namun, daging sapi impor seperti dari Jepang, Amerika, Australia, dan Selandia Baru biasanya lebih mahal dibanding daging sapi lokal. Hal ini karena konon sapi – sapi ternak di sana benar – benar diberi makan rumput yang berbeda sehingga memengaruhi kualitas daging dan susu yang dihasilkan. Jika Anda ingin membuat steik dengan kualitas daging yang lebih baik, tak ada salahnya menggunakan daging sapi impor. Konsekuensinya, Anda harus menyediakan dana lebih besar untuk membeli bahan baku. Oleh karena itu, untuk usaha steik berskala kecil, sebaiknya Anda menggunakan daging sapi lokal yang harganya lebih terjangkau, tetapi dengan tetap memerhatikan kualitasnya.
Lokasi Usaha
Konsumen steik kebanyakan adalah anak muda, karyawan kantor, dan keluarga. Oleh karena itu, lokasi paling tepat untuk membuka usaha ini adalah di sekitar kawasan kampus, perkantoran, dan mal atau pusat perbelanjaan. Berbagai objek wisata juga bisa menjadi pilihan lokasi usaha yang menjanjikan, mengingat tempat ini banyak dikunjungi orang, yang sebagian besarnya pasti akan mencari tempat untuk makan bersama keluarga dan teman – teman.
Perlengkapan Usaha
Perlengkapan usaha yang harus dimiliki pengusaha steik di antaranya adalah etalase untuk menyimpan berbagai perlengkapan usaha dan bahan – bahan pembuat steik, peralatan masak, peralatan makan, serta meja dan kursi. Jika Anda memutuskan untuk membuka warung tenda di pinggir jalan, Anda juga membutuhkan tenda untuk melindungi tempat usaha dari angin dan hujan. Namun, sebaiknya Anda menyewa tempat permanen yang lebih nyaman bagi pembeli.
Anda tentu sudah akrab dengan nama – nama sirloin, tenderloin, t – bone, hingga rib. Nama – nama tersebut adalah bagian daging sapi yang ditawarkan dalam menu steik. Namun, tahukah Anda asal dari nama – nama tersebut? Sirloin, bagian paling umum, berasal dari daging belakang yang lebih keras dibandingkan yang lain. Harga sirloin biasanya lebih murah dibandingkan bagian lainnya. Tenderloin berasal dari loin yang berada di depan sirloin dan di belakang tulang rusuk (rib). Daging ini memiliki tekstur yang lembut. T – bone adalah bagian tulang berbentuk T yang dikelilingi daging pada kedua sisinya. Sedangkan rib atau tulang rusuk adalah daging yang berasal dari sekitar tulang rusuk. Steik rib disajikan bersama tulang rusuk. Jika tanpa tulang, namanya menjadi rib eye steak.
Secara garis besar ada tiga cara penyajian steik, yaitu well done, medium, dan rare. Well done bisa jadi disebut matang benar. Warna dagingnya kecokelatan dengan kondisi daging yang keras karena kandungan airnya banyak menguap. Medium atau setengah matang masih memiliki warna merah pada bagian tengahnya. Sedangkan steak rare sebagian besar masih berwarna merah.
Bahan Baku
Bahan dasar untuk membuat steik adalah daging sapi. Anda bisa membeli daging sapi lokal atau impor. Namun, daging sapi impor seperti dari Jepang, Amerika, Australia, dan Selandia Baru biasanya lebih mahal dibanding daging sapi lokal. Hal ini karena konon sapi – sapi ternak di sana benar – benar diberi makan rumput yang berbeda sehingga memengaruhi kualitas daging dan susu yang dihasilkan. Jika Anda ingin membuat steik dengan kualitas daging yang lebih baik, tak ada salahnya menggunakan daging sapi impor. Konsekuensinya, Anda harus menyediakan dana lebih besar untuk membeli bahan baku. Oleh karena itu, untuk usaha steik berskala kecil, sebaiknya Anda menggunakan daging sapi lokal yang harganya lebih terjangkau, tetapi dengan tetap memerhatikan kualitasnya.
Lokasi Usaha
Konsumen steik kebanyakan adalah anak muda, karyawan kantor, dan keluarga. Oleh karena itu, lokasi paling tepat untuk membuka usaha ini adalah di sekitar kawasan kampus, perkantoran, dan mal atau pusat perbelanjaan. Berbagai objek wisata juga bisa menjadi pilihan lokasi usaha yang menjanjikan, mengingat tempat ini banyak dikunjungi orang, yang sebagian besarnya pasti akan mencari tempat untuk makan bersama keluarga dan teman – teman.
Perlengkapan Usaha
Perlengkapan usaha yang harus dimiliki pengusaha steik di antaranya adalah etalase untuk menyimpan berbagai perlengkapan usaha dan bahan – bahan pembuat steik, peralatan masak, peralatan makan, serta meja dan kursi. Jika Anda memutuskan untuk membuka warung tenda di pinggir jalan, Anda juga membutuhkan tenda untuk melindungi tempat usaha dari angin dan hujan. Namun, sebaiknya Anda menyewa tempat permanen yang lebih nyaman bagi pembeli.
Perlengkapan | Harga (Rp) |
Etalase Alat Pemanggang Kompor dan tabung gas Wajan dan panci Wadah makanan Penjepit makanan Peralatan makan Meja dan kursi Peralatan tambahan (pisau, sendok sayur, dll.) | 1.500.000 – 2.000.000 150.000 – 200.000 150.000 – 200.000 100.000 – 150.000 100.000 – 200.000 10.000 – 20.000 200.000 – 300.000 300.000 – 400.000 150.000 – 250.000 |
Karyawan
Dalam menjalankan usaha kuliner ini, Anda membutuhkan minimal seorang karyawan yang dapat membantu Anda melayani pembeli. Sedangkan urusan dapur bisa Anda lakukan sendiri. Namun, jika Anda tidak mahir meracik steik, tugas ini bisa Anda serahkan kepada seorang koki/tukang masak, sementara Anda bertanggung jawab di masalah pelayanan. Gaji seorang karyawan biasa berkisar antara Rp 500.000 – Rp 800.000 dan gaji seorang koki bisa mencapai Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000.
Promosi
Salah satu media promosi yang efektif untuk lebih memperkenalkan usaha kulioner steik Anda adalah dengan menyebarkan brosur, flyer, dan leaflet di kawasan – kawasan yang memang menjadi tempat berkumpulnya konsumen target Anda. Misalnya, jika tempat usaha berada di sekitar kampus, sebarkan brosur, flyer, dan leaflet tersebut di kampus – kampus terdekat.
Harga Steik
Harga bervariasi tergantung dari jenis steik yang dipesan. Sirloin steak adalah menu steik yang paling murah, kisaran harganya antara Rp 18.000 – Rp 20.000 per porsi. Harga ini biasanya sudah termasuk kentang goreng dan salad sayuran. Untuk jenis steik lainnya, seperti tenderloin steak dan rib steak bisa dihargai Rp 25.000 – Rp 50.000 per porsi.
Risiko Usaha
Pilihan saus steik yang tepat akan menentukan enak tidaknya steik buatan Anda. Kadang, karena rasa steik yang standar dan tidak memiliki keunggulan lain, pembeli pun akhirnya beralih ke warung steik lain. Sebelum dipanggang, biasanya daging terlebih dulu dilumuri bumbu – bumbu, seperti garam, merica, rempah, dan diolesi mentega atau minyak zaitun. Setelah itu barulah diberi saus steik. Pilihan saus tentu disesuaikan dengan bagian daging yang dipesan. Cita rasa daging bakar yang lezat lebih terasa dengan saus yang pas. Saus yang cocok untuk Sirloin steak tentu berbeda dengan chicken steak. Saus yang biasa tersedia adalah mushroom sauce – saus jamur, black pepper – saus lada hitam, blue cheese – saus keju, dan maitre d’butter – saus mentega.
Contoh Resep
Sirloin Steak ala Kentucky |
Bahan – bahan :
Pelengkap :
Cara membuat :
|
Analisa Usaha Steik
Asumsi
- Masa pakai etalase 4 tahun
- Masa pakai alat pemanggang 4 tahun
- Masa pakai kompor dan tabung gas 4 tahun
- Masa pakai wajan dan panci 3 tahun
- Masa pakai wadah makanan 3 tahun
- Masa pakai penjepit makanan 3 tahun
- Masa pakai peralatan makan 3 tahun
- Masa pakai meja dan kursi 4 tahun
- Masa pakai peralatan tambahan 3 tahun
Investasi | Nilai (Rp) |
Renovasi tempat usaha Etalase Alat pemanggang Kompor dan tabung gas Wajan dan panci Wadah makanan Penjepit makanan Peralatan makan Meja dan kursi Peralatan tambahan | 1.000.000 2.000.000 200.000 200.000 150.000 200.000 20.000 300.000 400.000 250.000 |
Total Investasi | 4.720.000 |
Biaya Operasional per Bulan
Biaya | Nilai (Rp) |
Biaya tetap : Penyusutan etalase 1/48 x Rp 2.000.000 Penyusutan alat pemanggang 1/48 x Rp 200.000 Penyusutan kompor dan tabung gas 1/48 x Rp 200.000 Penyusutan wajan dan panci 1/36 x Rp 150.000 Penyusutan wadah makanan 1/36 x Rp 200.000 Penyusutan penjepit makanan 1/36 x Rp 20.000 Penyusutan peralatan makan 1/36 x Rp 300.000 Penyusutan meja dan kursi 1/48 x Rp 400.000 Penyusutan peralatan tambahan 1/36 x Rp 250.000 Gaji karyawan | 41.666 4.166 4.166 4.166 5.555 555 8.333 8.333 6.944 800.000 |
Total Biaya Tetap | 883.884 |
Biaya variabel : Bahan baku daging (Rp 500.000/hari x 30 hari) Bahan – bahan saus (Rp 100.000/hari x 30 hari) Bahan pelengkap : kentang, sayuran (Rp 150.000/hari x 30 hari) Bumbu - bumbuan (Rp 20.000/hari x 30 hari) Bahan untuk minuman : teh, jeruk, buah - buah (Rp 100.000/hari x 30 hari) Es batu (Rp 20.000/hari x 30 hari) Boks makanan (Rp 50.000/hari x 30 hari) Sewa tempat Listrik Retribusi | 15.000.000 3.000.000 4.500.000 600.000 3.000.000 600.000 1.500.000 500.000 100.000 50.000 |
Total Biaya Variabel | 28.850.000 |
Total Biaya Operasional | 29.733.884 |
Pemasukan per Bulan
Penjualan steik sirloin :
25 porsi x Rp 18.000/porsi x 30 hari = Rp 13.500.000
Penjualan steik tenderloin dan t - bone :
15 porsi x Rp 30.000/porsi x 30 hari = Rp 13.500.000
Penjualan steik rib dan menu lain (cordon bleu) :
10 x Rp 25.000/porsi x 30 hari = Rp 7.500.000
Penjualan rata – rata aneka minuman :
50 gelas x Rp 3.000 x 30 hari = Rp 4.500.000
Total pemasukan :
Rp 13.500.000 + Rp 13.500.000 + Rp 7.500.000 + Rp 4.500.000 = Rp 39.000.000
Keuntungan per Bulan
Laba = total pemasukan – total biaya operasional
= Rp 39.000.000 – Rp 29.733.884
= Rp 9.266.116
Lama Balik Modal
Lama balik modal = total investasi/keuntungan
= Rp 4.720.000/Rp 9.266.116
= 15 hari
|
Peluang Usaha Kuliner Lainnya:
Baca Juga Artikel Berikut:
0 on: "Peluang Usaha Steik"